BPOC Sumut 24/3. Mempertahankan prestasi merupakan suatu hal sulit dibandingkan pada saat meraihnya. Hal inilah yang merupakan ungkapan yang lazim di dengungkan oleh banyak orang. Prestasi puncak merupakan target bagi siapa saja yang ingin mengukir namanya di bidang olahraga, tidak terkecuali bagi atlit-atlit penyandang cacat BPOC Sumut yang saat ini tengah menjalani masa PELATDA (Pelatihan Daerah).
Ditengah minimnya budget operasional dalam mendanai setiap kegiatan para atlit-atlit yang nantinya akan bertanding di even Porcanas XIII Kaltim, BPOC Sumut dengan segenap atlit-atlitnya tetap optimis bahwa para atlit-atlit penyandang cacat yang akan berlaga di even nasional tersebut nantinya siap mempertahankan gelar dan melakukan sabotase medali emas bila perlu.
Dalam setiap cabang olahraga yang nantinya akan dipertandingkan pada PORCANAS XIII Kaltim, BPOC Sumut akan menurunkan atlit-atlit yang siap tempur, dengan berbagai klasifikasi disetiap nomor cabor. Pada cabor atletik akan turun nama seperti; Alan Sastra Ginting (catu B ) yang tercatat merupakan atlit terbaik penyandang cacat nasional, di Tenis Meja ada Roslinda Manurung (catu B), di Angkat berat ada atlit yang merupakan langganan kejurnas Anto Boy (catu B) dan di Catur ada Mahyuddin Simangunsong (tunet), pada cabor renang ada Adi Maslim (Tunet) yang juga merupakan atlit unggulan nasional, serta di cabor badminton ada Adhari Zilvandana (TRW) yang merupakan atlit prestasi pada POPCANAS 2007, dan sederetan nama-nama atlit lainnya yang tidak kalah dalam hal prestasi.
Seiring dengan target yang akan dicapai ketua umum BPOC Sumut menyatakan bahwa untuk persiapan atlit dalam Pelatda Porcanas kali ini kami tengah menempah mereka dengan system latihan yang ekstra keras dan tepat sasar.
Selain itu BPOC Sumut dalam persiapannya juga memiliki materi-materi pelatih yang professional di setiap cabornya. Ada nama-nama seperti Erhan Tarmizi (pelatih catur), Ir. Jefri Rangkuti (pelatih angkat berat), Yosef Lummy,BA (pelatih atletik), Ridwan (pelatih tennis meja), Agustaman (pelatih renang), dan Darwin Tanjung (pelatih badminton). Dari keseluruhan pelatih yang melatih para atlit-atlit penyandang cacat BPOC Sumut kesemuanya mereka dalam keadaan normal (tidak cacat). Mengenai pelatih-pelatih yang terlibat dalam pembinaan atlit-atlit penyandang cacat BPOC Sumut Asmayadi selaku ketua umum menyatakan bahwa pemilihan para pelatih yang notabene dalam keadaan normal adalah memang disengaja dan memang sudah terlintas dalam pemikiran saya selaku penanggung jawab. Adapun alasannya adalah disamping memiliki kemampuan dan prestasi melatih mereka-mereka merupakan pelatih rujukan dari Pengda olahraga di Sumatera Utara. Dalam segenap materi yang akan di turunkan pada PORCANAS XIII maka kami optimis untuk peringkat III nasional dalam perolehan mendali tetap dalam genggaman BPOC Sumut. (B.U)
Ditengah minimnya budget operasional dalam mendanai setiap kegiatan para atlit-atlit yang nantinya akan bertanding di even Porcanas XIII Kaltim, BPOC Sumut dengan segenap atlit-atlitnya tetap optimis bahwa para atlit-atlit penyandang cacat yang akan berlaga di even nasional tersebut nantinya siap mempertahankan gelar dan melakukan sabotase medali emas bila perlu.
Dalam setiap cabang olahraga yang nantinya akan dipertandingkan pada PORCANAS XIII Kaltim, BPOC Sumut akan menurunkan atlit-atlit yang siap tempur, dengan berbagai klasifikasi disetiap nomor cabor. Pada cabor atletik akan turun nama seperti; Alan Sastra Ginting (catu B ) yang tercatat merupakan atlit terbaik penyandang cacat nasional, di Tenis Meja ada Roslinda Manurung (catu B), di Angkat berat ada atlit yang merupakan langganan kejurnas Anto Boy (catu B) dan di Catur ada Mahyuddin Simangunsong (tunet), pada cabor renang ada Adi Maslim (Tunet) yang juga merupakan atlit unggulan nasional, serta di cabor badminton ada Adhari Zilvandana (TRW) yang merupakan atlit prestasi pada POPCANAS 2007, dan sederetan nama-nama atlit lainnya yang tidak kalah dalam hal prestasi.
Seiring dengan target yang akan dicapai ketua umum BPOC Sumut menyatakan bahwa untuk persiapan atlit dalam Pelatda Porcanas kali ini kami tengah menempah mereka dengan system latihan yang ekstra keras dan tepat sasar.
Selain itu BPOC Sumut dalam persiapannya juga memiliki materi-materi pelatih yang professional di setiap cabornya. Ada nama-nama seperti Erhan Tarmizi (pelatih catur), Ir. Jefri Rangkuti (pelatih angkat berat), Yosef Lummy,BA (pelatih atletik), Ridwan (pelatih tennis meja), Agustaman (pelatih renang), dan Darwin Tanjung (pelatih badminton). Dari keseluruhan pelatih yang melatih para atlit-atlit penyandang cacat BPOC Sumut kesemuanya mereka dalam keadaan normal (tidak cacat). Mengenai pelatih-pelatih yang terlibat dalam pembinaan atlit-atlit penyandang cacat BPOC Sumut Asmayadi selaku ketua umum menyatakan bahwa pemilihan para pelatih yang notabene dalam keadaan normal adalah memang disengaja dan memang sudah terlintas dalam pemikiran saya selaku penanggung jawab. Adapun alasannya adalah disamping memiliki kemampuan dan prestasi melatih mereka-mereka merupakan pelatih rujukan dari Pengda olahraga di Sumatera Utara. Dalam segenap materi yang akan di turunkan pada PORCANAS XIII maka kami optimis untuk peringkat III nasional dalam perolehan mendali tetap dalam genggaman BPOC Sumut. (B.U)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar