Di mulai dari tahun 2008 menuju ke tahun 2012 tentulah sebuah rentang waktu yang masih lama jika untuk dijalani. Namunpun demikian sebagai wadah Pembina olahraga cacat yang exist dan serius dalam pembinaan, BPOC Sumut merasa bahwa rentang waktu yang ada merupakan tahapan yang tepat, mengingat untuk menuju ke Porcanas XIV rintangan yang akan dihadapi bukanlah hal yang mudah untuk dilalui, sebab persaingan dan kompetisi mengindikasikan harus ada sebuah persiapan yang optimal dan perincian yang matang.
Jadi tidaklah heran jika PJP merupakan program yang harus direalisasikan. Sebab melalui PLP ketua BPOC Sumut Asmayadi menyatakan “Akan membuat masa pelatihan ini sebagai ajang persiapan yang benar-benar harus matang dari masa sebelumnya, mengingat Sumut saat ini telah berada di posisi IV perolehan medali. Selain itu PJP sendiri merupakan penjaringan kembali bagi atlit-atlit penyandang cacat khususnya bagi ke 38 atlit peraih medali Porcanas XIII Kaltim. Tidak hanya itu saja selain dari sejumlah atlit yang sukses meraih medali baik emas, perak maupun perunggu nantinya juga ada bibit-bibit atlit muda yang didatangkan dari BPOC daerah dan tentunya penjaringan tersebut memfokuskan bagi mereka yang sukses di Kejurda, Porcada dan Popcanas.
Jelang PJP 2012 selain melibatkan BPOC cabang yang ada di kota dan kabupaten BPOC Sumut dalam rekrutmenya akan melibatkan instansi-instansi lainnya seperti Yayasan Penyandang cacat di Sumatera Utara, Sekolah-sekolah dan juga lembaga-lembaga sosial bagi negeri maupun swadaya masyarakat, jadi kesannya untuk pembinaan kali ini adalah pembinaan yang pure memprioritaskan prestasi dan tanpa unsur KKN didalamnya.
Setiap atlit yang terjaring dan mengikuti PJP nantinya harus mematuhi segala aturan dan peraturan yang diterapkan oleh BPOC Sumut. Dan bagi mereka yang tidak dapat mempertahankan prestasinya pada program PLP 2012 maka akan dieliminasi dan dikembalikan kedaerah masing-masing.
Pada program PJP 2012 dengan rentang waktu pembinaan yang cukup lama ini tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit terlebih-lebih untuk operasional harian atlit yang akan dikarantinakan. Ketika mengkonfirmasikan akan hal ini Asmayadi (Ketua BPOC Sumut) mengungkapkan bahwa ia beserta segenap kepengurusan BPOC Sumut akan menggandeng instansi terkait seperti Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, KONI Sumatera Utara untuk pembiayaan dan pembinaannya akan merekrut langsung pelatih dari Pengda olahraga di Sumatera Utara seperti, PABSI, PELTI, PSSI dan PBSI sebagaimana yang dilakukan pada persiapan yang sudah-sudah.
Namun perbedaannya kali ini BPOC Sumut dalam mengkarantinakan para atlitnya telah memilki persiapan dan fasilitas yang lumayan maksimal dimana disekretariat BPOC sendiri telah ada disediakan asrama laki-laki dan perempuan yang lengkap beserta fasilitas pendukungnya, dan baru-baru ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dispora Su menghadiahkan seperangkat bed shet bagi atlit yang akan dikarantinakan.
Jadi untuk itu tidaklah berlebihan jika pada persiapan PJP 2012 ini BPOC Sumut mentargetkan akan mempertahankan peringkat nasionalnya terutama pada cabang lolahraga unggulan sebab dalam kejurnas sebelumnya Sumut merupakan daerah yang selalu menduduki tingkat teratas dalam prestasi,dan Sumut juga merupakan kontingen yang senantiasa memprioritaskan nilai-nilai sprotifitas yang tinggi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar