google advertisement

Selamat datang di blog BPOC Sumut

Olahraga Untuk Prestasi, Prestasi Untuk Bangsa dan Negara

Minggu, 31 Agustus 2008

Medali Emas buat Sang Anak

Angkat berat adalah dunia olahraga yang merupakan pilihan yang diambil oleh pasangan atlit suami istri asal BPOC Sumut. Demi cita-cita untuk merubah kahidupan keluarga mereka rela sementara waktu jauh dari sang buah hati yang masih kecil, berlaga membawa nama Sumatera Utara di even Porcanas XIII Kalimantan Timur.
Keikutsertaan mereka dalam kontingen BPOC Sumut merupakan sebuah pengorbanan yang luar biasa sebab banyak proses yang harus dilalui, hingga finalnya ibu dari sang anak (Nurtani Purba) mampu mempersembahkan medali Emas dan memecahkan record 3rd Asean Paragames Thailand 2007. dan sang ayah juga memberikan medali perunggu buat daerahnya.
Sebagai orang tua yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar keberangkatan Porcanas XIII kali ini adalah yang terberat jika dibandingkan di Porcanas XII Palembang 2004 lalu. Terberat dikarenakan saat ini status yang disandangnya adalah sebagai ibu rumah tangga dan demi moment nasional ini pula ia harus meninggalkan sang buah hati yang masih membutuhkan ibunya untuk kerap berada disampingnya, namun demi masa depan dan rasa cinta kepada sang buah hati ia harus mengambil kesempatan untuk andil sebagai atlit angkat berat kontingen BPOC Sumatera Utara.
Keberhasilannya mempersembahkan medali emas dan memecahkan record asia pada angkatan 100 kg, selain untuk provinsi Sumatera Utara, yang terutama adalah dipersembahkannya buat sang buah hati yang menunggunya kembali dengan hasil terbaiknya.
Medali emas yang menjadi target bagi atlit angkat berat putri BPOC Sumut ini adalah bukan cuma symbol semata, baginya memperoleh medali emas tentu selain kebanggaan maka nanti sekembalinya kedaerah tercinta akan terganti dengan nominal rupiah buat kebutuhan hidup dan yang terutama adalah buat masa depan sang buah hati.
Dan saat penyerahan tali asih tiba harapan dan impian tersebut bergejolak menjadi sebuah kebanggaan yang fantastis karena diserahkan oleh pejabat pemerintahan provinsi Sumatera Utara langsung lengkap beserta kepengurusan KONI dan BPOC Sumut. Dalam kesempatan itu pemprovsu memberikan total uang sebesar 1 milliar rupiah dan bagi atlit yang memperoleh medali emas diberikan hadiah sebesar 20 juta rupiah. Bilangan rupiah yang dapat menghibur hati namun juga disisi lainnya mengiris hati sebab untuk pemberian bonus pemerintah terkesan masih terlalu berhitung dan nggak fair, pasalnya untuk bonus atlit yang memperoleh medali emas pada PON XVII jauh lebih besar namun bagi atlit penyandang cacat kok jumlahnya tidak setengahnya. Masih terlihat kesenjangan yang cukup jauh.
Untuk kepuasan dalam menerima hadiah dalam bentuk nominal rupiah tentu adalah hal yang relatif sebab sebagai manusia tentu batas kepuasan itu hanya bisa dibatasi dengan rasa syukur.

Tidak ada komentar: